Nama gue Wahyu Kholous, sering dipanggil
Weka dan gue adalah seorang pelajar yang merasa bosan dengan realita percintaan
remaja masa kini. Banyak kisah-kisah percintaan atau sering dibilang pacaran
oleh remaja yang membuat gue jijik melihat mereka. Mulai dari berangkat sekolah
bareng, pulang bareng, hingga mojok
bareng. Hal-hal ini disamping membuat gue jijik yang paling utama adalah
membuat gue iri. Jelas, mengingat gelar jomblo yang masih ada dalam
bayang-bayang gue dan membuat hujan bully dari teman-teman gue. Kepongpong
tidak akan menjadi kupu-kupu jika ia
terus-menerus diam di atas pohon.
Sama
halnya dengan Kepongpong, gue nggak bakal hanya diem dengan nasib yang sangat
miris ini. Usaha-usaha pun banyak yang sudah gue lakuin. Mulai dari
posting-posting twit inspirasi biar
dipandang keren oleh Kaum Hawa. Sayangnya, hal itu gagal karena justru banyak
anak-anak alay yang me-reply tweet gue dengan bahasa universal bagi mereka. Dan
apa yang membuat gue semakin frustasi adalah ketika nggak sengaja melihat temen
gue yang mesra-mesraan di Time Line.
“Ai
Lov Yu Bebeh.”
Kalimat
sederhana itulah yang gue lihat, namun namanya juga pisau walau hanya tergores
sedikit tetap akan terasa sakit. Itulah yang membuat gue makin galau dan berpikir jika di Indonesia
diadakan kontes manusia tersabar, mungkin gue bakalan jadi jawara di kompetisi
itu. Dan entah kenapa setelah melontarkankata-kata seperti itu membuat gue
tersenyum hingga akhirnya tertawa. Mengiringi pemikiran itu, gue yakin jika
para jones-jones yang terkena tekanan
batin akan langsung menggores-goreskan nama mereka di lengan mereka
menggunakan kaca sambil menangis.
Menangis,
itulah hal yang paling cewe andalkan ketika terpojok atas masalah mereka.
Seakan-akan kita hidup dalam film Disney, tetesan air mata bisa membuat kita
diam dari kondisi marah. Dan simulasi saat menghadapi cewe menangis ada tiga,
yang pertama adalah membuat dia tenang sambil mengucapkan mantra sihir yang
dinamakan gombal. Yang kedua adalah meninggalkannya sambik berlagak sok cool, dan yang terakhir adalah melakukan
gerakan tori-tori chesse cracker sambil lari hingga menyundul Abang Tukang
Bakso.
Mengingat
kondisi seperti ini, gue akan cederung meninggalkan pilihan kedua karena para
cowo adalah makhluk yang nggak tega-an dan juga meninggalkan pilihan yang
ketiga karena di sekitar gue nggak ada Abang Tukang Bakso. Dengan tenang gue
mengeluarkan kata-kata ajaib itu (walapun gue pengen ngambil pilihan ketiga.)
“Udah, aku juga
salah kok. Kamu nggak usah nangis lagi ya, nanti cantiknya luntur loh.” Ucap
gue dengan muka masih pengen pilihan ketiga.
“Iya, aku mita
maaf ya.” Ucapnya dengan nafas terengah-engah.
Bagaikan anak
kecil yang diberikan satu truck penuh permen Apelibel, cewe akan langsung mengisak-isak nafas dan membersihkan
hidungnya yang sudah penuh dengan lendir-lendir para malaikat. Senyum kecilnya
kembali terlihat dan membuat gue terpesona dengan parasnya. Itulah mengapa
hingga kini paras cewe menjadi barang buronan bagi Kaum Adam.
Kini, paras
merupakan harga yang sangat mahal bagi para perempuan. Tidak hanya paras, tubuh
hingga warna kulit pun menjadi harta karun tersendiri bagi Kaum Hawa. Entah
apakah kita masih hidup dengan sistem warna kulit atau tidak, hal tersebut
mutlak harus selalu dijaga oleh perempuan. Cara perawatan mereka pun kini
menjadi semakin unik. Ada yang rajin pergi ke salon, rajin pedikur menikur, hingga rajin pergi ke dukun #loh.
Semakin maraknya
fenomena-fenomena perawatan para cewe , semakin marak pula berkembangnya
sebutan yang keren seperti cabe-cabean, terong-terongan, hingga jagung bakar.
Oke, kembali ke
topik. Banyak lagi kisah-kisah romantis yang lucu dan juga menjijikan sudah
banyak gue alamin. Mulai dari ngedeketin chinese yang susahnya minta ampun,
jalan bareng cewe yang beda adama, hingga pacaran dengan cucu dari ulama besar.
Hal-hal ini kemungkinan aka bertambah seiring dengan perjalanan gue di MAN
Yogyakarta 1. Dan kali ini, gue yakin bakalan bias dapet pacar chinise walaupun
harus keluar budget yang banyak nan usaha yang keras, tapi seperti kata
pepatah, ada kemauan pasti ada jalan. Dan itulah gue yakin bakalan dapet
pengalaman-pengalaman unik saat ini dan terus optimis.